Berbagi pengalaman dan informasi seputar beternak Kalkun dan elemen-elemen yang mendukungnya....

Minggu, 19 Agustus 2012

Kami Segenap Anggota Komunitas Candi Kalkun Mengucapkan: 

"SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1433 H, MINAL AIDIN WAL FAIZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN, TAQOBALALLAHU MINA WA MINKUM, TAQOBALALLAHU YA KARIM...."


Semoga di Hari yang fitri ini, amal ibadah kita di bulan Ramadhan dan bulan-bulan sebelumnya diterima oleh ALLAH SWT dan segala dosa-dosa kita diampuni, sehingga kita menjadi orang yang kembali fitrah dan kita termasuk orang-orang yang diridhoi oleh ALLAH SWT.... amieennn ya robal alamieen....


Salam Kalkuners.

Senin, 04 Juni 2012

KOTORAN KALKUN JADI LISTRIK


Kotoran kalkun akan meningkat kegunaannya setelah sebuah perusahaan di Minnesota, AS, selesai membangun pusat pembangkit tenaga listrik yang bahan bakarnya menggunakan sisa-sisa unggas itu. Pembangunan pembangkit tenaga listrik ini memang tidak akan menjawab seluruh kebutuhan listrik di AS, namun ia bisa menghasilkan energi bersih yang mampu memenuhi kebutuhan listrik bagi 55.000 rumah. Selain itu, pembangkit yang akan membakar 90 persen kotoran kalkun ini memiliki produk sampingan berupa pupuk. Sesungguhnya penggunaan kotoran untuk menghasilkan tenaga bukan hal yang asing. Tiga pembangkit yang memanfaatkan kotoran unggas sudah dibangun di Inggris.
Dalam skala kecil, pemakaian kotoran untuk menghasilkan bahan bakar juga banyak dipakai di berbagai negara. Namun fasilitas di Minnesota ini adalah yang terbesar di dunia yang memanfaatkan kotoran unggas. Mengapa dipilih kotoran kalkun? Menurut penelitian, ampas dari kalkun lebih baik digunakan sebagai bahan bakar dibanding kotoran babi maupun sapi. "Kotoran unggas adalah bahan yang lebih kering sehingga terbakar lebih baik," kata Charles Grecco, salah seorang yang terlibat dalam pembangunan pembangkit tenaga. Pembangkit sebesar 55 megawatt ini direncanakan akan membakar 700.000 ton kotoran kalkun tiap tahun, dan menghasilkan pupuk sebagai produk sampingannya.
Dalam proses ini fosfor dan nitrat dari kotoran akan digunakan lagi sehingga tidak mencemari air di wilayah tersebut. Keuntungan lain adalah lebih sedikitnya gas karbon dioksida yang dikeluarkan bila dibanding yang dihasilkan pada pembusukan kotoran. Ini akan mengurangi produksi gas penyebab efek rumah kaca, dimana AS adalah negara yang paling banyak menghasilkan gas ini. Nah, bila teknologi ini semakin umum penggunaannya di masa mendatang, maka kita mungkin akan bisa menghemat penggunaan bahan bakar fosil, memecahkan masalah sampah yang menggunung, sekaligus membantu mewujudkan lingkungan yang lebih sehat.

Kamis, 31 Mei 2012

Bukti konsumsi kalkun sangat tinggi sampai ada protes keras...



Temans.... Artikel berikut ini sedikit menggelitik saya mungkin teman-teman ada yang sama dengan pemikiran saya, artikel ini diunduh disini  kalo menurut saya ini membuktikan bahwa konsumsi kalkun di luar negeri sangat tinggi dan hal ini juga sebagai protes ada kurang baik dalam perlakuan dalam penyembelihan hewan kalkun ini. bahkan sampai di umpamakan dengan slogan "Jika tidak ingin seperti memakan anjingmu, kenapa memakan kalkun".....

fyuh.... kapan ya kira-kira di Indonesia kalkun bisa membudaya sebagai pengganti ayam untuk salah satu sumber protein. yang notabene kita ketahui bahwa ayam-ayam sekarang sudah tidak se organik yang dulu... beda dengan kalkun... hehehe silahkan membayangkan dahulu yahh.....


Protes Thanksgiving, PETA Samakan Makan Kalkun dan Anjing

Posted by Rafly Rindengan on Nov 15, 2011 |

Setelah menuai kecaman atas iklan yang menyatakan serangan hiu kepada manusia adalah sebuah pembalasan, Aktivis perlindungan hewan PETA kembali berulah dengan reklame mereka.
Dalam iklan mereka kali ini, PETA sepertinya berusaha ‘membunuh’ hari raya Thanksgiving dengan menyamakan pembantaian Kalkun (sejenis unggas yang biasanya menjadi hidangan utama Thanksgiving) dengan makan Anjing.

PETA merencanakan untuk memasang Billboard bergambar seekor kalkun dengan kepala anjing di dekat sekolah-sekolah umum di beberapa negara bagian AS, seperti Tulsa, Oklahoma, Jacksonville, Florida, dan Oregon. Namun para pengamat menilai bahwa pemasangan iklan ini dirancang PETA untuk mengumpulkan kontroversi dan pers sebanyak mungkin, menurut situs adweek.com.
Dalam billboard mereka PETA bertanya, “Anak-anak: Jika Anda tidak mau makan anjing anda, mengapa harus makan kalkun?” dan bertujuan untuk membawa perhatian pada kondisi menyedihkan unggas ini pada beberapa peternakan.




Rabu, 23 Mei 2012

Kalkun Panggang - Roasted Turkeys

Pas istirahat perut keroncongan bingung mau makan apa.. Iseng-iseng browsing makanan-makanan buat refferensi eh.. pas buka-buka ketemu deh sama resep kalkun panggang di Amazonize Wuihh.. baca judulnya aja kayaknya Yummy.. ditambah lagi pas lihat gambarnya seperti dibawah ini... Nyam..nyam.... gimana kalo makan yahhh pasti lezat banget yah... hehehe.

Wah kapan-kapan harus coba resep ini..!! tapi kalo mau coba harus nunggu bolong udelnya... soalnya kalo nggak mood masak jadinya malah amburadul, dan kalo dipaksain pasti jadinya enggak enak......
Daging kalkun di keluarga kita biasanya di olah jadi masakan rica-rica sama opor... rasanya dijamin enak buaanget... sehingga jadi favorit keluarga kita buat masakan utama waktu hari Raya Idul fitri...


Buat temen-temen selamat mencoba yah... kalo udah mencoba resep ini jangan lupa sharing-sharing ke kita yah..
Ok deh selamat mencoba yah... 

Kalkun Panggang (Roasted Turkeys)










Berikut Adalah Tips Dan Resep Cara Membuatnya
Bahan yang dibutuhkan :
1. Kalkun siap pakai, ambil Jeroannya ( beli aja di supermaket )
2. Minyak zaitun ( secukupnya )
3. Lemon ( 1 buah, 1/2 ambil airnya. 1/2 biarkan )
4. Daun Rosmery ( secukupnya )
5. Bawang Bombay ( 2 buah ) potong dadu
6. Batter 5 sdm
7. Madu 2 sdm
8. Apel Hijau 1 buah potong dadu
9. Oregano 1 sdm
10. Garam secukupnya
11. Merica secukupnya
12. Wortel 1 buah, potong dadu
13. Daging sapi cincang 200 grm
14. Kayumanis 1 batang
15. Kentang 2 sdm potong dadu

Bahan-Bahan Untuk Membuat Turkey :
1.Untuk Olesan Kalkun:
- campurkan minyak zaitun, oregano, merica, madu, air lemon, garam, daun rosmery dan batter.
2. Untuk Isian :
- Tumis bawang bombay, merica, garam, kayu manis, daging cincang, apel, kentang, wortel sebentar saja setengah matang.
- Angkat.

Cara Membuat :
- Masukkan isian dalam perut kalkun, sampai penuh.
- Lumuri kalkun dengan bahan olesan, diamkan beberapa saat.
- Panggang kalkun pada 250 derajat celcius. Selama 30 Menit.
- Angkat
- Hidangkan Kalkun Panggang.



Beternak Kalkun - Turkeys

Kalkun merupakan salah satu jenis aneka ternak unggas dari ordo Galliformes, genus Meleagris yang banyak diminati kaum expatriat. Budidaya kalkun di Indonesia masih belum popular dikarenakan belum disosialisasikan dan masyarakat umumnya masih banyak mengkonsumsi daging ayam dibandingkan daging kalkun. Daging kalkun mempunyai keunggulan disamping dagingnya yang sangat lezat juga berprotein tinggi, kandungan lemak dan kolesterolnya sangat rendah. Kandungan asam oleat (minyak zaitun) dan omega 6 yang cukup tinggi akan bermanfaat bagi kesehatan jantung. Minyak zaitun, selain menambah cita rasa juga memiliki sifat anti inflamasi yang kuat, membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Daging Kalkun juga memiliki kadar tinggi Zinc (meningkatkan vitalitas dan kekebalan), selenium (anti kanker) dan vitamin B serta proses pembentukan/perkembangan otot dan otak (kecerdasan) akan menjadi lebih sempurna. Harga jualnya juga cukup menggiurkan, karkas dengan berat 5 – 6 kg berkisar Rp 250.000-Rp 300.000 sedangkan karkas dengan berat 8 kg harga jual Rp 600.000


  Budidaya kalkun dapat terlaksana dengan baik jika memperhatikan mengenai manajemen pemeliharaan meliputi: pembibitan; pakan dan pemberian pakan ; perkandangan dan ranch (penggembalaan) ; penyakit dan penanganan penyakit. Pembibitan dilakukan mulai dari pemilihan induk kalkun dan penetasan. Pakan dan pemberian pakan yang perlu diperhatikan mengenai kebutuhan protein dan kalori ; bahan baku pakan ; metode menyusun ransum sesuai kebutuhan kalkun ; kebutuhan dan pemberian ransum ; kebutuhan vitamin dan mineral ; kebutuhan air minum kalkun. Secara umum pakan kalkun mirip dengan pakan unggas atau jenis burung lainnya yaitu termasuk pemakan biji-bijian, yang membedakan kalkun sangat menyukai hijauan daun..
Pemberian daun untuk ransum kalkun dapat dilakukan dengan cara dipotong-potong terlebih dahulu atau dibiarkan dimakan di lapangan terbuka. Pemberian hijauan daun dengan cara dilepas pada areal yang sudah ditanami hijauan daun akan member manfaat lebih yaitu kalkun secara “insting” dapat memilih sendiri jenis-jenis daun dan mineral dalam tanah yang dibutuhkan serta dapat mengkonsumsi aneka serangga sebagai tambahan protein. Dari bahan pakan seperti dikemukakan di atas sangat bias dipahami bahwa kalkun memang sebenarnya sangat adaptif dengan lingkungan hidupnya dan relative mudah untuk diternak secara alami.

Kandang yang biasa digunakan untuk kalkun ada tiga tahap yaitu : kandang untuk pembibitan ; kandang untuk starter ; kandang untuk grower dan finisher. Penyakit dan penanganan penyakit dapat dilakukan selain vaksinasi, pemberian obat, untuk pencegahan agar tidak menular dilakukan isolasi dan karantina bagi kalkun yang sakit, dilakukan penyemprotan disinfektan berkala pada kandang.

Manajemen pengelolaan kalkun juga perlu diperhatikan meliputi : panen dan penanganan pasca panen ; pengelolaan daging kalkun ; pengolahan daging kalkun; prospek pemasaran ; analisis usaha betrnak kalkun.

 
Thanks to:
Penulis : Mira Astuti Ariharti, S.Pt

Direktorat Pakan Ternak. (www.ditjennak.deptan.go.id)

Selasa, 22 Mei 2012

Effect Ampas Tahu yang sangat dahsyat..

"Dalamilah ilmu bukan hanya sampai di permukaan tapi harus sampai dasar!!!"
Kata-kata diatas sangat membekas sekali buat saya. mengapa demikian? mungkin teman-teman bertanya-tanya kenapa bisa sampai membekas buat saya???
Melalui tulisan saya ini, saya ingin sharing dengan teman-teman pengalaman saya yang mengakibatkan saya usaha peternakan kalkun saya menjadi mundur beberapa bulan... fyuhh... serasa nyesek banget... karena effectnya jadi beruntun... hehe jadi tambah penasaran yahhh....

Ok kalo begitu saya mulai saja sharing saya... biar temen-temen nggak penasaran lagi...

Berbekal rasa penasaran dan informasi sebuah artikel di Media cetak lokal yang membahas peternakan kalkun Super, dimedia cetak tersebut dijelaskan bahwa peternak tersebut memiliki Kalkun yang super atau besar, maka timbulah rasa penasaran saya untuk mencari tau dimana peternakan itu berada dan seperti apa kalkun super tersebut, akhirnya disuatu minggu yang cerah saya bersama beberapa peternak kalkun di daerah saya datang ke peternakan tersebut untuk, dan ternyata woow!??!.... kami memang melihat sendiri memang benar kalkun-kalkun di peternakan tersebut terbilang cukup besar, terutama terlihat di indukannya, indukan-indukan disana gemuk-gemuk dan terlihat besar, saya mencoba mamastikan dengan memegang, dan ternyata memang benar gemuk dan besar. kemudian kami saling sharing dengan peternak tersebut, pada intinya peternak tersebut menggunakan ampas tahu sebagai salah satu pakan untuk kalkun-kalkunya karena dari segi ongkos sangat murah dibanding pakan sebelumnya. kemudian dari sharing dengan peternak tersebut, saya mengambil kesimpulan bahwa ampas tahu sangat baik untuk pakan, kemudian mulailah saya mengganti pakan yang biasanya saya berikan ke kalkun di peternakan saya dengan ampas tahu.
Singkat cerita diawal-awal saya mencampurkan ampas tahu dengan dedak dan jagung, kalkun-kalkun saya sangat lahap sekali makan, dan , terlihat kalkun-kalkun ada peningkatan berat badan, saya sangat senang sekali melihat perubahan tersebut
Di beberapa minggu kemudian karena melihat perubahan tersebut dengan alasan untuk memperkecil ongkos pakan dengan PD ampas tahu saya gunakan sebagai bahan utama pakan, dedak dan jagung hanya sebagai campuran, akan tetapi setelah menginjak 1 bulan, 1,5bulan dan 2 bulan kemudian, baru terlihat perubahan drastis di indukan kalkun saya, indukan-indukan di peternakan saya terlihat kurus dan beberapa terlihat nafsu makan berkurang, belum lagi telur-telurnya... pada 2 periode penetasan sekitar 200 butir telur dari 210 butir telor tidak menetas pada waktu di erami, bahkan di coba di tetaskan di mesin penetaspun tidak jadi. betapa dropnya saya waktu itu, bagaimana tidak, hampir sekitar 3 bulan peternakan saya tidak bisa memproduksi anakan kalkun, bahkan effeknya karena tidak bisa menghasilkan anakan untuk mensupport pakan, saya harus mengeluarkan uang extra dari kantong dapur saya untuk mensupport itu.
Dari pengalaman tersebut  teman-teman mungkin sudah bisa membayangkan kerugian saya yang berlipat-lipat.
Kemudian dari hal tersebut saya mencoba menganalisa kenapa indukan-indukan tersebut tidak produktif, dan ternyata sewaktu melihat salah satu indukan yang makannya sangat rakus tetapi tidak menjadi daging karena kurus, saya coba dengan memberikan obat cacing, dan ternyata benar, setelah saya kasih obat cacing pada sore hari, pagi harinya saya lihat kotorannya terlihat cacing-cacing masih hidup keluar dari anus si indukan tadi..... waaaa.... betapa terkejutnya saya... ternyata kalkun-kalkun saya cacingan..!!!
dari kegagalan-kegagalan dan kejadian-kejadian tersebut membuat saya mengambil tindakan dan akhirnya saya kembali lagi ke pakan awal saya.. dan alhamdulillah sekarang sudah mulai kembali normal walaupun masih ada beberapa indukan yang masih belum pulih.
jadi itulah sedikit sharing dari saya, intinya saya pikir ampas tahu memang lumayan bagus untuk pakan tetapi tidak bisa digunakan sebagai pakan utama atau campuran utama unggas mungkin untuk ternak-ternak yang lain selain unggas mungkin bisa, walaupun saya akui secara ilmiah saya belum bisa membuktikanya....

Semoga Sharing ini bisa  sedikit membantu dala perkembangan kalkun di Indonesia...

Salam Turkeys,

Selasa, 11 Januari 2011

Monitoring

Betapa pentingnya monitoring dalam setiap hal termasuk monitoring pada hewan peliharaan atau ternak kita. Mengapa saya bisa bilang seperti itu, saya pernah punya pengalaman, suatu kali saya hampir saja kehilangan seekor indukan kalkun betina yang produktif sekali, yang notabene harganya kalo di pasar bisa sampai 350-400rb, gara-gara saya tidak memperhatikan secara teliti dan memonitoring ternak saya, karena waktu itu saya pikir indukan tersebut hanya sakit Cholera/kolera(berak kapur) saja, karena memang beraknya encer dan putih seperti tanda-tanda pada unggas yang terkena berak kapur, tetapi setelah saya pisahkan dan saya obati dengan obat untuk kolera, dan setelah saya lihat sudah tidak berak kapur lagi, saya lepaskan dari kandang karantina, tetapi sehari setelahnya saya melihat tingkah lakunya masih seperti saat terkena cholera/kolera(berak kapur) tidak nafsu makan, muka pucat, tidak gesit, dan seperti sekarat, pada waktu itu saya sempat bingung, kenapa ya si Jesica(nama untuk untuk kalkun ini), beberapa hari kemudian saya baru mengetahui penyebabnya itupun setelah sepupu saya yang memberitahu, "Mas-mas... tuh sejesika kok ada kuning-kuningnya di dadanya (bagian yang tertutup sayap)." Dengan buru-buru dan rasa penasaran sayapun mencoba menangkapnya, dan ternyata benar terdapat luka-luka yang sudah mulai membusuk dan sudah ada beberapa zet/belatung kecil-kecil yang sedang "asik" menggerogoti luka si Jesica, betapa kaget dan shocknya saya, ternyata ini peyebabnya sehingga si jesica jadi kesakitan seperti mau mati, saya baru ingat mungkin saya agak tergesa-gesa untuk melepaskannya dari kandang karantina sewaktu jesica belum betul-betul sembuh dari sakit berak kapurnya, padahal sudah ada si erik(nama indukan pejantan saya) yang sedang menunggu jesica untuk di kawini,
Waktu itu beberapa saat setelah saya melepaskan si jesica dengan cepatnya si erik mengawini jesica, dengan kondisi yang belum begitu fit, dan dengan lemasnya jesica pun pasrah, karena saya pikir hal itu wajar saja dan hal itu tidak pernah saya ketahui sebelumnya, dan sayangnya pun saya tidak pernah mengontrol satu persatu, ternyata cakar-cakar erik melukai dada Jesica karena ketidakberdayaanya, karena tidak saya mengetahuinya luka tersebut menjadi membusuk karena tidak segera diobati... fyuuhh.... saya sangat menyesal sekali dengan kejadian tersebut, sehingga setelah kejadian tersebut, secara berkala saya selalu mengontrol dan memonitor baik tingkah laku ataupun mengecek keadaan fisik kalkun saya satu-persatu, mungkin untuk sekarang-sekarang ini masih bisa saya handle, karena kalkun saya masih belum banyak, jadi langkah berikutnya mungkin saya harus memikirkan bagaimana cara efektif untuk memonitor dan mengontrol ternak saya kalo jumlahnya sudah mulai banyak.

Inilah salah satu contoh dari pengalaman saya bahwa memang sangat pentingnya memonitor/mengontrol setiap hal dengan seksama dan teliti, bukan hanya didalam hal peternakan, tetapi disetiap hal dikehidupan kita memerlukan monitoring dan kontrol agar semua bisa berjalan dengan lancar.

Minggu, 10 Oktober 2010

Kalkun

Kalkun atau ayam kalkun adalah sebutan untuk dua spesies burung berukuran besar dari ordo Galliformes genus Meleagris.
Kalkun betina lebih kecil dan warna bulu kurang berwarna-warni dibandingkan kalkun jantan. Sewaktu berada di alam bebas, kalkun mudah dikenali dari rentang sayapnya yang mencapai 1,5-1,8 meter.
Spesies kalkun asal Amerika Utara disebut M. gallopavo sedangkan kalkun asal Amerika Tengah disebut M. ocellata.
Kalkun hasil domestikasi yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari spesies Meleagris gallopavo yang juga dikenal sebagai kalkun liar (Wild Turkey). Sedangkan spesies Meleagris ocellata kemungkinan adalah hasil domestikasi suku Maya. Ada orang yang berpendapat kalkun yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari kalkun suku Maya. Alasannya kalkun suku Maya lebih penurut dari kalkun liar asal Amerika Utara, tapi teori ini tidak didukung bukti morfologis. Kalkun hasil domestikasi mempunyai pial (bagian bergelambir di bawah paruh) sebagai bukti bahwa kalkun negeri berasal dari kalkun liar M. gallopavo. Kalkun M. ocellata yang dipelihara orang Maya tidak memiliki pial.
Kalkun liar merupakan hewan buruan di Amerika Utara, tapi tidak seperti kalkun negeri, kalkun liar gesit dan pandai terbang.

Kalkun diketahui mempunyai kemampuan unik dalam melakukan reproduksi aseksual. Walaupun tidak ada kalkun pejantan, kalkun betina bisa menghasilkan telur yang fertil. Anak kalkun yang dihasilkan sering sakit-sakitan dan hampir selalu jantan. Perilaku ini bisa mengganggu proses inkubasi telur di peternakan kalkun
Kalkun tergolong jenis unggas yang dalam perkembanganya tidak sepesat ayam. Namun, akhir-akhir ini kalkun mulai diperhitungkan untuk diternakkan dengan mulai disajikanya daging kalkun sebagai salah satu menu pada pesta-pesta.

Di Amerika, ada banyak bangsa kalkun, tetapi yang terpenting ada 5 jenis, sebagai berikut:

  1. Kalkun broad breasted white, merupakan bangsa kalkun yang bulunya berwarna putih. Bobot badan betina antara 6,5-60 butir per musim.
  2. Kalkun broad breasted bronze, karakteristiknya hampir sama dengan kalkun broad breasted white, tetapi mempunyai bronze pada ekor dan sayap.

  3. Kalkun american mammoth bronze, karakteristiknya hampir sama dengan 2 bangsa diatas, tetapi ototnya berwarna putih dengan ukuran badan lebih kecil, bobot betina sekitar 4,5 kg dan jantan sekitar 6,5 kg. Produksi telur tinggi, yaitu 100-120 butir/tahun.
  4. Kalkun belsville, dadanya kurang berkembang.
  5. Kalkun whyte hybrid, merupakan hibrid dari berbagai bangsa yang disilangkan.

Pemilihan bibit kalkun sama dengan ayam ras, yaitu dipilih berdasarkan kemampuan produksi dari tetuanya. Selain itu, seleksi individu berdasarkan morfologinya juga perlu diperhatikan.

Secara umum perkandangan kalkun sama dengan perkandangan ayam. Hanya saja, hal yang perlu diperhatikan bahwa kalkun mempunyai bobot badan yang lebih besar dibandingkan ayam sehingga kepadatan kandang dikurangi. Kebutuhan kepadatan kandang sekitar 0,28-0,47 per ekor pada kalkun umur 8 minggu. Jika kandang yang digunakan berlantai panggung, kekuatan dasar kandang perlu diperhatikan.

Tatalaksana pemeliharaan kalkun sama dengan ayam. Kalkun mulai berproduksi setelah30 minggu dari dewasa kelamin tercapai. Selama 25 minggu, kalkun dapat memproduksi 88-93 butir. Pemberian pakan pada kalkun hampir sama dengan ayam. Kebutuhan protein dalam pakan untuk kalkun masa starter (0-8 minggu) sekitar 26-28%, sedangkan saat grower (8-24 minggu) sekitar 14-22%.

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalkun